Dimanakah
letak ketenangan hati itu?
1.
Letak ketenangan hati adalah di hati setiap manusia itu sendiri,
2.
Hati dipengaruhi oleh pikiran, maka kalau pikiran manusia tidak tenang, hati
jadi gundah gulana.
3.
Pikiran akan tenang apabila kita pasrah kepada ALLAH atas segala sesuatu yang
terjadi pada kita, dan optimis mengharap keridho an Allah atas apa yang telah
kita perbuat.
4.
Kita sendiri yang mengolah pikiran, dan akan bermuara pada ketenangan hati.
letak
ketengan batin itu mengingat Allah dengan melakukan dzikir ( diucapkan tapi
tidak bersuara ) karena Allah menginginkan langsung dari hambaNya
Firman
Allah dalam surah Ar-Ra’d ayat 28 ألا بذكر الله تطمعن القلوب yang artinya:
Ketahuilah, dengan berdzikir kepada Allah jiwa (hati) menjadi tenang, damai
(tenteram).
Ketenangan itu ada di jiwa kita sendiri
Jiwa yang rapuh mencerminkan hati yg tidak tenang
Kurangnya iman akan membuat jiwa kita rapuh dan kurang percaya diri
Ketenangan
jiwa adalah suatu anugerah Allah swt yang sangat berharga. Banyak manusia yang
merindukanya, namun sedikit sekali yang dapat memperolehnya.
Hal
ini disebabkan banyak manusia lupa pada penciptanya, lupa pada Dzat yang
memberi kebahagiaan. Ketenangan jiwa adalah suatu anugerah Allah swt yang
sangat berharga. Dalam mencari kebahagiaan manusiapun beragam dalam prosesnya.
Mencari
kebahagiaan adalah layaknya menangkap kupu-kupu. Sulit, bagi mereka yg terlalu
bernafsu. Namun mudah, bagi mereka yang tahu apa yg mereka cari.Kita mungkin
dapt mencarinya dengan menerjang kesana kemari, menabrak sana sini, atau
mungkin menerobos sana sini untk mendapatkanya. Kita dapat saja mengejarnya dengan
berlari kencang, keseluruh penjuru arah. Kita pun dapat meraihnya dengan
bernafsu, seperti menangkap buruan yang kita dapat kita santap setelah
mendapatkanya.
Kebahagiaan
tidak bisa di dapat dg cara seperti itu. Bahagia bukanlah sesuatu yang dapat di
genggam atau benda yg dapat disimpan. Bahagia layaknya udara dan kebahagiaan
adalah aroma dari udara tsb. Bahagia itu ada di dalam hati. Semakin kita
mengejarnya, semakin pergi pula kebahagiaan itu dari kita. Semakin kita
berusaha meraihnya, semakin jauh pula itu dari jangkauan.
Cobalah
temukan kebahagiaan itu didalam hati. Biarkanlah rasa itu menetap, dan abadi
dalam hati kita. Temukanlah kebahagiaan itu di setiap langkah yg kita lakukan.
Dalam bekerja, dlam belajar, dan dalam menjalani hidup. Dalam sedih maupun
gmbira. Temukanlah bahagia itu perlahan, dengan tenang, dan dengan ketulusan
hati.
Sebagai
orang beriman, seseorang harus senantiasa meng-agungkan Allah Azza wa jalla,
takut dan berharap hanya kepada Nya semata, dan merasa malu bila mengabaikanNya.
Seorang mukmin tidak boleh kendor dari tingkatan iman yang telah dicapainya,
meski intensitas keimanan seseorang amat ditentukan oleh tingkat kekuatan iman
yang dimiliki. Terabaikannya hal-hal tersebut dalam sholat, dapat disebabkan
oleh kekacauan pikiran, perhatian yang terpecah, hilangnya jiwa dalam munajat,
dan lalai dalam sholat. Oleh karena itu aktivitas mental yang acak yang akan
mengganggu sholat sedapat mungkin harus diatasi, sehingga ketenangan hati
selalu terjaga dalam setiap sholat.
Untuk
menghilangkan gejala tersebut, kita harus mencari penyebabnya, karenanya
marilah kita cari di mana letak penyebabnya. Pikiran sesat memang dapat
disebabkan oleh hal-hal yang bersifat lahiriah, ataupun hal-hal yang bersifat
batiniah. Sebab-sebab batiniah (internal) merupakan suatu persoalan yang lebih
serius dan untuk mengatasinya memang lebih sulit. Barangsiapa pikirannya
bercabang-cabang pada persoalan duniawiah, niscaya akan melayang-layang ke
mana-mana. Menutup mata sekalipun tidak akan membantu memecahkan persoalan,
karena sumber gangguan sudah ada di dalam diri.
Maka
cara untuk mengatasi gangguan tersebut adalah dengan memahami makna bacaan
sholat, kemudian berusaha memusatkan perhatian pada makna tersebut, seraya
mengusir pikiran lain. Akan sangat bermanfaat apabila sebelum takbiratul ihram
melakukan beberapa persiapan, yaitu dengan memperbarui ingatan akan kemungkinan
datangnya hari akhirat, dengan menyadari bahwa dirinya akan mermunajat kepada
Allah Azza wa jalla, Dzat Yang Maha Perkasa. Tak kalah pentingnya, apabila
sebelum takbiratul ihram kita mengosongkan hati dan pikiran dari segala sesuatu
yang mengganggu, serta membebaskan diri daripadanya.
Diambil
dari :
http://paculdoran.blogspot.com/2012/05/dimanakah-letak-ketenangan-hati-itu.html