Ramaloka - Ditengah pesimistis orang orang
akan politik akhir akhir ini karena perilaku elit yang sudah sangat menyusahkan
rakyat terselip asa dari seorang Pujiono sang pengamen jalanan akan negeri nya
Indonesia.
Sebetulnya nada nada yang keluar dari mulut dia bukan rangkaian kata
kata yang rumit, dia hanya mencoba menjalin kata kata agak not yang dia buat
bisa pas untuk menjadikan semuanya menjadi lagu yang enak di dengar olah para
penikmat musik nya di jalanan.
Tapi terlepas dari itu semua karya Pujiono ini mengandung arti yang dalam ternyata.
Fakta bahwa Indonesia adalah negara yang beraneka ragam agama nya, budaya, bahasa, bahkan ras di tulis oleh Pujiono menjadi sesuatu yang manis, dia bisa menggambarkan betapa dia sangat mencintai negara ini, dengan menutup semua kebobrokan yang terjadi di negara ini.
Tapi terlepas dari itu semua karya Pujiono ini mengandung arti yang dalam ternyata.
Fakta bahwa Indonesia adalah negara yang beraneka ragam agama nya, budaya, bahasa, bahkan ras di tulis oleh Pujiono menjadi sesuatu yang manis, dia bisa menggambarkan betapa dia sangat mencintai negara ini, dengan menutup semua kebobrokan yang terjadi di negara ini.
Akhirnya judul “Manisnya Negeriku” dipilih Pujiono agar lagu ini bisa mempunyai identitas ; atau hanya karena lagu ini bisa punya judul karena harus disebutkan setiap kali di bawakan di jalanan.
Lagu
ini lahir di jalan akan tetapi apa benar ini yang mereka hidup dijalan suarakan
atau hanya bahan mereka untuk mencari uang, yang pasti mereka hanya mau
sejahtera kebutuhan dasar mereka terpenuhi dan hidup bahagia.
Itu
mungkin juga doa yang terselip dalam lagu “Manisnya Negeriku” yang di nyanyikan
Pujiono. “Semoga keadaan cepat berubah ya Yon”