Ramaloka - Setelah sukses dengan album
sebelumnya “Reboisasi” yang dirilis pada tahun 2012 silam, Boomerang kembali merilis album barunya bertitel “Harmonis Tidak
Seragam”.
Album yang dirilis tepat pada
1 Juni 2014 ini berisi 14 materi lagu baru, dan digarap dengan warna musik dan
sound yang agak berbeda dengan album-album Boomerang sebelumnya.
Perpaduan antara Rock, Grunge, Ballad dan alternative mendominasi lagu-lagu di album Boomerang terbaru ini, baik dari sisi Sound, lirik maupun beat semuanya terasa lebih berbeda dan lebih modern.
Perpaduan antara Rock, Grunge, Ballad dan alternative mendominasi lagu-lagu di album Boomerang terbaru ini, baik dari sisi Sound, lirik maupun beat semuanya terasa lebih berbeda dan lebih modern.
Menurut Faried Badjeber (drummer) album ini
merupakan album kedua Boomerang setelah Album Epic “Reboisasi” diluncurkan 2012
lalu. Sementara menurut Henry ini adalah album ke-10 jika diurut sejak pertama
kali band rock asal Surabaya ini didirikan tanpa memandang pergantian personil
di dalamnya. Adapun personil Boomerang saat ini adalah:
Hubert Henry Limahelu : Bass & back vocal
Faried Badjeber : Drum
Tommy Maranua : Guitar
Andi Babas :
Vocal
Dengan tidak meninggalkan genre musik rock, di
album ini Boomerang menyampaikan pesan peduli lingkungan, sosial dan politik
tanah air kepada generasi muda. Seperti di lagu pembuka Pin Pin Bo yang berarti
Pintar Pintar Bodo adalah kritik pedas yang ditujukan kepada pengamat politik
yang kerap mengkritik keadaan tanpa memberi solusi yang obyektif. Menurut
Faried, lagu ini sangat cocok dengan situasi terkini menjelang Pemilu Presiden
dimana penggiringan opini begitu massive
menyusul saling serang antar kubu Capres.
Lagu bertema serupa juga bisa disimak pada
lagu ke-4 “Berandal Tua Berdasi Kupu-kupu”, “System 86” (track 12) dan “Jubah
Hitam” (track 13). Melalui lagu-lagu ini Boomerang meneriakkan pesan
ketidakadilan, korupsi dan kemiskinan yang makin memprihatinkan dan mencekik
kehidupan rakyat Indonesia.
Sementara di lagu ke-2, pendengar akan
digebrak melalui tembang “Boomers Indonesia” sebagai dedikasi (persembahan)
Boomerang atas aktivitas, kreativitas dan loyalitas fans. Seperti diketahui
Boomers Indonesia merupakan fans yang cukup loyal dan tersebar di seluruh
penjuru negeri. Pada fanspage facebook Boomerang terdapat 200.000 lebih fans
yang secara aktif mengakses laman.
Kegiatan Boomers di aksi nyata juga tak kalah aktif seperti: sanggar baca, kampus jalanan, gerakan menanam pohon dll. Oleh karena itu seruan-seruan “hijaukan nusantara”, “Boomers Bersatu!”, pesan persatuan dan persaudaran sangat kental mewarnai lirik lagu ini. Titel “Harmonis Tidak Seragam” pun diambil dari syair lagu “marsnya” para Boomers ini.
Kegiatan Boomers di aksi nyata juga tak kalah aktif seperti: sanggar baca, kampus jalanan, gerakan menanam pohon dll. Oleh karena itu seruan-seruan “hijaukan nusantara”, “Boomers Bersatu!”, pesan persatuan dan persaudaran sangat kental mewarnai lirik lagu ini. Titel “Harmonis Tidak Seragam” pun diambil dari syair lagu “marsnya” para Boomers ini.
Lagu bertema lingkungan dapat ditemui pada
track 5 berjudul “Ekologi”. Boomerang mengajak generasi muda untuk semakin
peduli pada lingkungan alam yang konon terus mengalami krisis energi dan
pangan.
“Kita mengingatkan lewat karya, minimal ke
fans para boomers, soal tenaga nuklir misalnya. Kalo bisa jangan karena masih
banyak energi alternatif seperti air, matahari dan panas bumi,” ujar Henry saat
ditemui di markas Boomerang, Cilandak Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2014).
Menurut Bassist sekaligus back vocal
Boomerang ini, meskipun energi nuklir mengadung banyak kelebihan berkali-kali
lipat, namun terlalu riskan karena radiasinya yang sangat berbahaya. Karena itu
lagu berjudul “Ekologi” di album barunya mengkritik penggunaan energi nuklir
sementara kekayaan alam bumi nusantara menyimpan begitu banyak sumber energi.
Sementara lagu-lagu “ringan” bertema cinta
dan kenangan akan membuai para pendengar dengan tempo yang lebih lambat tapi
tetap “ngerock” seperti tembang “Headphones”, “Biarkan”, “Kotaku”, “Hilang”,
“Motor Tua”, “Segelas Kopi”, “Buaikan Aku” dan tentu saja tembang andalan di
penghujung track “Tetapkan Hatimu”.
Album
Jarak Jauh
Penggarapan album baru Boomerang dikerjakan
secara jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi internet. Henry di Manado,
Babas dan Faried masing-masing di Jakarta dan Pamulang serta Tommy di Surabaya
tidak menjadi kendala serius. Sehingga meskipun para personil terpisah jarak
antar kota antar provinsi, proses pencitaan lagu dan lirik, aransemen, mixing,
recording hingga finishing tetap bisa diselesaikan tepat waktu.
Para Personil Boomerang sesekali bertemu “copy darat” di kantor RMV
Cilandak, Jakarta Selatan untuk mematangkan penggarapan album ini, di album ini
Boomerang bertindak sendiri sebagai Produser, sama seperti album sebelumnya “Reboisasi”
(2012). Sedangkan untuk distribusi dan promosi Boomerang mempercayakan pada RMV
records.
Tetapkanlah
Hatimu
Untuk single pertama, Boomerang bersama RMV
sepakat untuk merilis single “Tetapkanlah Hatimu”. Single yang cukup easy
listening tersebut dirilis dengan tujuan untuk mencapai segmen pasar yang lebih
luas lagi. Bila didengarkan dengan seksama, lagu yang bertema cinta ini sangat terasa
sekali luapan emosi dan totalitas para personil boomerang dalam menggarap lagu
tersebut.
Hal ini akan membawa pendengarnya ke level emosi yang sama saat menikmati lagu tersebut. Jeritan hati seorang pria yang menyatakan komitmen cintanya kepada kekasihnya yang masih ragu, adalah tema dari lirik lagu ini. Sebuah lagu asmara yang terjadi sehari-hari dan dialami oleh siapapun dengan tidak memandang batasan kelamin maupun usia.
Hal ini akan membawa pendengarnya ke level emosi yang sama saat menikmati lagu tersebut. Jeritan hati seorang pria yang menyatakan komitmen cintanya kepada kekasihnya yang masih ragu, adalah tema dari lirik lagu ini. Sebuah lagu asmara yang terjadi sehari-hari dan dialami oleh siapapun dengan tidak memandang batasan kelamin maupun usia.