Ramaloka - Seperti halnya seorang muslim lainnya yang ingin berlomba-lomba dalam
ibadah dan kebaikan di bulan suci Ramadhan, penyanyi pria bersuara khas ini
juga seakan tak ingin melewatkannya.
Setelah berhasil merilis album perdana-nya di Indonesia dan di 3 negara lainnya yaitu : Malaysia, Singapore, Brunei Darussalam, Cakra Khan merilis single religi perdananya yang berjudul “Opera Tuhan”.
Setelah berhasil merilis album perdana-nya di Indonesia dan di 3 negara lainnya yaitu : Malaysia, Singapore, Brunei Darussalam, Cakra Khan merilis single religi perdananya yang berjudul “Opera Tuhan”.
“Sebenarnya lagu religi ini sudah selesai diproduksi kurang dari setahun
yang lalu, dan beberapa bulan yang lalu menjadi soundtrack sinetron Bidadari
Surga di salah satu station TV swasta, dan di tahun ini lah kami merilisnya
sebagai single religi perdana saya.” Ujar
Cakra Khan.
Single religi ini adalah
karya dari 2 orang composer muda yang berbakat, Lafa Pratomo & Higin Irfan
Ayuga. Mempunyai aransemen pop ballad yang begitu menyentuh dan lirik yang
memiliki arti yang sangat dalam. Lagu yang menceritakan tentang keputusasaan manusia menjalani hidup ketika
berada di titik terbawah, namun insan itu mengembalikan semuanya kepada Tuhan
sang Maha Pencipta.
“Opera Tuhan, ditulis di pertengahan 2009 ini merepresentasikan
kehidupan penulisnya kala itu juga, pula merepresentasikan kehidupan banyak
insan lainnya yang sedang menjalani ujian demi ujian dalam hidupnya. Opera
Tuhan adalah tentang berserah diri, memasrahkan laju, alur dan plot cerita
hidup pada Sang Sutradara Kehidupan.” Ujar Lafa Pratomo.
Sedikit
fakta menarik di balik penulisan lagu ini adalah saat tahun 2009 itu, Lafa
Pratomo dan Higin Irfan menggubah lagu ini di sebuah bukit di daerah Sukabumi
pada suatu senja. Tengah merenungkan dan membahas serba-serbi kehidupan sambil
menggubah Opera Tuhan lalu seketika, saat itu juga awan terbelah dan
memancarkan lembar-lembar sinar kuning kemerahan menyinari lereng menjadi
seperti keemasan. Sebuah pemandangan yang menakjubkan pula rasanya ajaib dan
cukup jarang. "Pada saat itu kami
seperti mendapat sebuah pesan tak tertulis langsung dari Atas Sana untuk
mengabadikan momen itu ke dalam sebuah karya." Jelas Lafa Pratomo.